Tedhak sitèn utawa tedhak siti iku salah siji upacara adat Jawa kanggo bocah umur 7 wulan utawa 6 lapan. Upacara iki ing laladan liya ing Nuswantara uga ana, contoné sing diarani upacara injak tanah ing laladan Jakarta déning suku Betawi utawa uga ana sing ngarani “mudhun lemah” lan “udhun-udhunan”.
-Tedhak Siten dari Wikipedia Bahasa Jawa
Pada tanggal 4 Juni 2016 kemarin, ketika Galen baru menginjak usia 8 bulan, kami mengadakan upacara tedhak siten sederhana di rumah. Tedhak siten ini akrab dikenal dengan istilah upacara turun tanah. Kami sebenernya gak terlalu “njawani”, tapi eyang-eyangnya Galen ini lah yang “njawani” banget. Hehehe…
Acara diawali dengan menapakkan kaki bayi di atas tanah, kemudian dicuci dengan kembang tujuh rupa. Tentu ini ada artinya di kebudayaan Jawa, tapi saya gak inget. HEHEHEHE…

Setelah itu, kakinya akan dilangkahkan ke tujuh nampan beragam warna yang masing-masing menggambarkan sifat baik, agar si bayi akan selalu menjadi pribadi yang baik 🙂

Kemudian, ia akan menaiki tangga, hingga bisa duduk di kursi atas, bukti ia telah menyelesaikan langkah-langkahnya. Naaaaah, yang paling lucu adalah prosesi berikutnya, di mana Galen dikurung di dalam kurungan ayam, dan diberikan berbagai pilihan barang di dalamnya. Ada uang, perhiasan, mainan segala rupa, buku dan alat tulis, serta kalkulator. Niscaya sih, apa yang akan ia pilih menggambarkan akan jadi apa ia kelak.

Banyak orang tua berpendapat memilih uang adalah yang terbaik. Eh, ternyata Galen boro-boro ngelirik uang, disodorin pun tetap menolak. LOL. Instead, dia justru milih kalkulator. Meski sudah diambil, dijauhkan, tetap kalkulator lagi yang ia ambil. Ya ampun nak, segitunya pengen jadi akuntan? :p

Setelah prosesi kurung ayam selesai, akhirnya Galen dimandikan oleh ibu bapaknya 🙂

Setelah mandi dan digantikan baju, prosesi tedhak siten selesai sudaaaaah 🙂

Singkat cerita, tedhak siten ini kami persiapkan sangat sederhana dan singkat. Gak ada dekor gemes-gemes apalagi cupcakes mountain (meskipun ibunya pengen) dikarenakan keterbatasan waktu. Tapi ternyata acara sederhana ini bisa jadi sangat berkesan gara-gara superstarnya yang luar biasa. Si Galendut, happy dan ceria (tanpa nangis or ngerengek sedikitpun) selama acara. ANAK SOLEEEEH, IBU BANGGAAAAA!!! :’)
Anakku Galen Angkasa Radeva, kalau kelak kamu baca tulisan ibu ini, kamu harus tau ya, kalau ibu selalu mendukungmu di setiap langkahmu. Mau jadi apapun kamu kelak, ibu bangga. Ibu sayang kamu, nak. 🙂